Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi
Beserta Pengertian dan Contohnya
Puisi menggambarkan kejadian yang memberikan makna yang mendalam
untuk kehidupan seseorang. Kata-kata yang tersirat di dalam puisi, membuat
puisi jadi lebih indah. Namun apa sebenarnya pengertian dari puisi itu sendiri
? Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Pengertian Puisi
Imajinasi pribadi maksudnya puisi merupakan
karya yang benar-benar dihasilkan oleh seseorang berdasarkan pada pengalamannya
dan belum pernah dibuat sebelumnya. Puisi mengungkap perihal fikiran serta
perasaan dari seseorang penyair dengan cara yang imajinatif. Pikiran serta
perasaan sang penyair kemudian disusun dengan fokus pada kekuatan bahasanya
dengan struktur fisik dan batinnya.
Puisi merupakan sebuah karya sastra yang menggunakan kata-kata yang
indah serta kaya akan makna dan arti. Di Indonesia, puisi merupakan bentuk
kesastraan yang paling tua, yang terdiri dari 2 periode, menurut Ensiklopedi
Sastra Indonesia. Kedua periode tersebut adalah puisi klasik dan puisi modern.
Penjelasan mengenai puisi modern Indonesia, yaitu puisi yang dihasilkan
tanpa memperhatikan irama, bait, baris, serta rima. Puisi ini mengandung 2
unsur pokok yaitu susunan fisik serta susunan batin.
Susunan fisik dalam puisi modern Indonesia sangat
berkaitan dengan pilihan kata atau diksi, bahasa figuratif atau majas, serta
citraan yang merupakan susunan kata untuk mengungkapkan pengalaman dari
sensoris. Sedangkan susunan batin dalam puisi modern Indonesia sangat berkaitan
dengan hal-hal yang akan disibakkan oleh sang penyair yang terkait dengan
perasaan serta situasi jiwanya.
2. Unsur Intrinsik Puisi
a.
Unsur
intrinsik puisi merupakan
unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi itu sendiri. Adapun unsur
intrinsik puisi sebagai berikut :
1) Tema (sense) merupakan gagasan utama dari puisi baik itu yang
tersirat maupun yang tersurat.
2) Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi merupakan tatanan
larik, bait, kalimat, frasem kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk
fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
3) Amanat (intention) atau pesan merupakan suatu yang ingin
disampaikan oleh penyair melalui karyanya.
4) Nada (tone), merupakan sikap penyair terhadap pembacanya,
misalkan sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif dan yang lainnya.
5) Rasa atau emosional merupakan sentuhan perasaan penulisannya dalam
bentuk kepuasan, kesedihan, kemarahan, keheranan, dan yang lainnya.
6) Perasaan (feeling) merupakan sikap pengarang terhadap tema dalam
puisinya, misalnya konsisten, simpatik, senang, sedih, kecewa, dan yang
lainnya.
7) Enjambemen merupakan pemotongan kalimat atau frase dengan diakhiri lirik.
Kemudian meletakkan potongan itu diawal larik berikutnya. Tujuannya adalah
untuk memberikan tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara
bagian yang mendahuluinya dengan bagian-bagian yang berikutnya.
8) Kata konkret (imajination), merupakan penggunaan kata-kata yang tepat
atau bermakna denotasi oleh penyair.
9) Diksi merupakan pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan
melalui puisi tersebut.
10) Akulirik merupakan tokoh aku yang terdapat dalam puisi.
11) Rima merupakan pengindah dalam puisi yang berbentuk pengulangan bunyi
baik di awal, tengah, ataupun di akhir.
12) Verifikasi merupakan berupa rima dan ritma. Rima adalah persamaan bunyi pada
puisi dan sedangkan ritma adalah tinggi rendahnya, panjang pendeknya, keras
lemahnya bunyi dalam puisi)
13) Majas merupakan cara penyair menjelaskan pikiran dan perasaannya dengan
gaya bahasa yang sangat indah dalam bentuk puisi.
14) Citraan merupakan gambaran-gambaran yang ada di dalam pikiran penyair.
Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji. Gambaran pikiran ini merupakan
sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
penangkapan kita terhadap sebuah objek yang bisa dilihat oleh mata.
b.
Unsur
Ekstrinsik Puisi unsur yang berada di
luar naskah puisi. Biasanya berasal dari dalam diri penyair atau lingkungan
tempat sang penyair menulis puisinya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
unsur ekstrinsik puisi :
1) Unsur Biografi, merupakan latar belakang atau riwayat hidup sang penyair.
2) Unsur nilai dalam puisi, biasanya mengandung nilai-nilai seperti ekonomi,
politik, budaya, sosial, dan yang lainnya.
3) Unsur kemasyarakatan, merupakan situasi sosial ketika puisi ini
dibuat.
Contoh Puisi Beserta Unsur Intrinsiknya
“HAMPA”
Ketika tembulan telah nampak.
Aku terdiam tanpa sebuah kata.
Dengan tetes air mata.
Aku teringat akan cintamu.
Tak ada suara sedikitpun.
Semuanya terdiam, membisu, sunyi …
Ketika rembulan telah nampak.
Seakan wajahmu terlintas sudah.
Dengan senyuman mu yang berlalu.
Aku rindu … rindu akan dirimu …
Semua terasa hampa.
Tubuh ini terasa menjadi kaku.
Mengingat kenangan yang telah lalu bersamamu.
Disebuah malam yang penuh dengan tanda tanya ?
Kembalilah…
Jangan biarkan hati ini terus merindu.
Jangan biarkan hati ini menunggu.
Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu.
Aku rindu … rindu akan dirimu …
Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema
Tema dari puisi diatas
adalah kerinduan seorang kekasih. Dimana sang kekasih sedang menunggu kedatangan
kekasihnya untuk kembali seperti yang dulu.
2.
Rasa
dan Nada
Adapun rasa yang terkandung dalam puisi tersebut
adalah sabar, pasrah, dan sedih. Sebab itu terlihat dari kata “Dengan tetes air
mata” dan “Aku teringat akan dirimu”
3.
Pesan
atau Amanat
Pesan atau amanat yang terkandung dalam puisi
tersebut adalah ditujukan untuk seorang kekasih yang sedang menjalin sebuah
hubungan. Maksudnya adalah jangan pernah pergi, jika tidak sanggup untuk
kembali.
4.
Rima
atau Persajakan
Rima yang terdapat dalam puisi tersebut terletak
pada :
“Jangan biarkan hati ini merindu “
“Jangan biarkan hati ini menunggu”
“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”
5.
Ritma atau Irama
Ritma yang terdapat dalam puisi tersebut
terletak pada :
“Jangan biarkan hati ini merindu “
“Jangan biarkan hati ini menunggu”
“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”
6.
Metrum
atau Matra
Metrum yang terdapat dalam puisi tersebut
terletak pada :
“Aku rindu … rindu akan dirimu … “
7.
Diksi
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut
terletak pada :
“Ketika rembulan telah nampak”
8.
Gaya
Bahasa dan Majas
·
Gaya bahasa yang
terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Disebuah malam yang penuh dengan tanda tanya ?
“
·
Majas yang terdapat
dalam puisi tersebut terletak pada :
“Jangan biarkan hati ini merindu “
“Jangan biarkan hati ini menunggu”
“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”
Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian puisi, unsur
intrinsik puisi, unsur ekstrinsik puisi beserta contohnya. Semoga dapat
menambah wawasan mu lebih luas lagi tentang puisi.
No comments:
Post a Comment