Isi Karya Ilmiah

     

 Sebelum melangkah pada isi karya ilmiah, kita harus membatasi jenis karya ilmiah yang akan kita bahas. Karya ilmiah yang akan dijelaskan di sini adalah makalah penelitian karena sesuai dengan sasaran pembaca yakni siswa SMA. Di jenjang pendidikan ini umumnya penulisan karya ilmiah diberikan sarana melalui kegiatan ekstrakurikuler KIR.


    Apa isi makalah penelitian sebagai salah satu wujud karya ilmiah remaja? Makalah penelitian adalah tulisan ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu secara objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis/runtut, dan logis. Sudjana (depdiknas, 2005:5) Menurut cara berpikir, makalah dibedakan menjadi dua macam yaitu, makalah deduktif dan makalah induktif. Makalah deduktif ialah menerapkan teori tertentu dalam memecahkan masalah yang dipilihnya. Sedangkan makalah induktif merupakan pembahasan masalah dengan menyajikan penjelasan  gejala, fakta, dan data dari hasil pengamatan lapangan yang kemudian disimpulkan.

    Isi bagian inti makalah terdiri atas tiga pokok, yaitu: (1) pendahuluan, (2) teks utama/pembahasan, dan (3) penutup (Suyitno, 2011:86). Pendahuluan berisi tentang alasan-alasan disertai teori-teori mengapa makalah itu di tulis, teks utama/pembahasan berisi gagasan-gagasan pokok yang akan dibahas, dan penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran. Penjelasan lebih rinci tiga pokok isi bagian inti makalah dapat dilihat pada menu penulisan


   Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab pendahuluan, bab landasan teoretis, bab objek lokasi penelitian (khusus praktik kerja), bab pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis.

   Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang isi karangan ilmiah. Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam penyusunan karangan ilmiah. Pada bagian ini, diuraikan (a) masalah yang akan diteliti, (b) contoh masalah, (c) penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau pun bagi orang lain, dan (d) argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori (harapan).

      Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan diteliti atau diuraikan. Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang menyempitkan atau  membatasi pokok permasalahan sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak.

      Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai atau dihasilkan dalam penelitian ini(harus sejalan dengan identif ikasi masalah), sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang manfaat yang akan dicapai baik secara teoretis maupun secara praktis.

   Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para ahli) yang dijadikan dasar untuk menganalisis data. Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik penelitian. Metode penelitian ialah seperangkat alat yang tersusun secara sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian ialah tata cara melakukan setiap langkah-langkah metode penelitian.

     Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan. Lamanya penelitian dapat dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan penelitian. Penelitian ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan sumber data. Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini berasal dari buku, misalnya, novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan beragam, dapat digunakan sampel dan populas

Struktur Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:

1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.


1 comment: