Persiapan dan Mengomentari Pementasan Drama


A.    Persiapan yang Harus Dipersiapkan Sebelum Pementasan Sebuah Drama Dilakukan

Drama adalah sebuah karya seni yang sangat indah untuk disaksikan. akan tetapi dibalik keindahan pentas seni ini ternyata membutuhkan banyak sekali persiapan yang harus dilakukan. Adapun persiapan yang perlu dilakukan sebelum pementasan drama adalah sebagai berikut.

1.      Dekorasi Panggung

Seni dekorasi panggung adalah salah satu kegiatan yang paling rumit dan memakan banyak waktu ketika kita akan melakukan pementasan karya seni ini.

Karena dekorasi harus disesuaikan dengan tema dan juga setting dari sebuah drama yang akan kita pentaskan. Selain kesesuaian dengan tema yang akan di pentaskan seni dekorasi juga sebaiknya harus memikirkan tentang tata letak sound system dan juga jumlah pemain yang akan berpentas di dalam panggung tersebut. agar segala pemain bermain dengan baik dan karakter yang mereka miliki akan semakin kuat.

2.      Persiapan aktor dan peralatan pentas

Persiapan aktor tidak kalah pentingnya ketika akan menyajikan sebuah pentas drama. bahkan bisa dikatakan persiapan aktor adalah yang paling utama. Oleh karena itu persiapan untuk sebuah drama bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan ketlika tahap trainingnya.

Karena seorang aktor harus menjiwai peran yang dimainkan di mulai dari mimik wajah sampai dengan gestur dan suara. Selain itu untuk memperkuat penokohan maka yang dibutuhkan properti lainnya ketika melakukan sebuah drama dan ini harus dipersiapkan dengan sangat matang.

3.      Persiapan kostum

Kostum adalah salah satu peralatan peragaan drama yang tidak boleh terlewatkan. karena dengan bagusnya (maching) kostum yang dipakai akan memperkuat karakter setiap penokohan. sehingga karakter yang dimainkan akan lebih mengena dan akan lebih terasa. sehingga alur  dalam cerita lebih terasa dan lebih menyentuh pemirsa yang menyaksikannya.

4.      Persiapan tata rias

Tata rias juga tidak kalah pentingnya dengan seni dekorasi dan juga kostum. Karena tata rias yang sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh pemain akan dengan mudah untum menjiwai penokohan yang sedang Iya perankan. dan akan lebih bisa menjiwai setiap gerakan dan setiap ekspresi yang ditunjukkan baik di raut muka maupun dalam cara pandang dan lain sebagainya. Oleh sebab itu tata rias yang baik akan ikut membantu suksesnya permainan drama teater untuk menarik simpati dari pemirsa.

5.      Persiapan lighting

Tata rias kostum dan juga dekorasi akan kurang sempurna jika tidak dilengkapi dengan lighting yang baik. Linghting yang baik akan semakin membuat setting menjadi lebih hidup, dengan lighting yang baik akan membuat pemain-pemain akan lebih terfokus menjadi pusat perhatian pemirsa. dengan lighting yang baik menciptakan suasana setting yang sesuai dengan alur cerita yang ada di dalam sebuah alur drama yang sedang diperankan.

6.      Persiapan Data Suara

Tata suara sangat penting dalam setiap pementasan drama. karena dalam sebuah permainan drama membutuhkan penjiwaan yang dalam, membutuhkan suasana yang sesuai dengan alur dan setting yang ada.

dengan tata suara yang baik akan menjadikan drama lebih hidup dan seakan-akan pemirsa sendirilah yang mengalami sebuah cerita yang sedang diperankan dalam drama tersebut. oleh sebab itu tata suara yang baik juga sangat menentukan suksesnya penampilan sebuah drama.

Pementasan drama rama merupakan salah satu bentuk tontonan yang sering juga kita sebut dengan istilah teater, lakon, sandiwara, atau tonil. Unsur drama tidak jauh berbeda dengan unsur dalam cerpen, novel, maupun roman. Dialog menjadi ciri utama drama yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Selain itu, dalam drama juga terdapat unsur plot/alur, karakter/tokoh, dan latar/setting. Melihat pementasan drama secara langsung merupakan kegiatan paling mengasyikkan. Karena dengan melihat secara langsung, dapat lebih merasakan dan menikmati suasananya, mendengarkan dialog-dialognya, musiknya, dan tata lampunya.



  1. Unsur Pementasan Drama

Hal-hal yang tidak pernah lepas dari sebuah pementasan drama di antaranya adalah kurang lebih panggung dan properti, tata lampu, tata suara, serta ilustrasi pengiring atau musik. Dalam pementasan drama, hal-hal tersebut berperan penting dalam kemenarikan sebuah pementasan drama. Selain beberapa hal yang berkaitan dengan panggung, kalian dapat memberikan apresiasi serta tanggapan dalam pementasan drama berkaitan dengan tema cerita, alur cerita, keaktoran, dan model penggarapan sutradara.
Sebuah drama memiliki ciri tersendiri jika dibandingkan dengan karya sastra yang lain. Sebagai seni pertunjukan,teater drama berhubungaan  dengan seni gerak,seni dekorasi, seni tata rias,dan seni tata busana. Sebagai seni kolektif kerena drama dikerjakan secara bersama-sama ,seperti antara sutradara dan pelaku serta antara pelaku dan petugas tata rias dan tata busana. Pementasan drama juga memerlukan penonton karena tampa penonton  pertunjukan drama menjadi  tidak bermakna.
Dalam pementasan sebuah drama terdapat beberapa unsur yang menunjang pemenrtasan drama yaitu pemaian, cerita, perlengkapan panggung : cahaya, rias, suara, dan busana, berikut penjelasannya.

1.      Pemain

Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Berapa banyak pemain yang dibutuhkan dalam drama, tergantung dari banyaknya tokoh yang terdapat dalam naskah drama yang akan dipentaskan. Sebab, setiap tokoh akan diperankan oleh seorang pemain.
Dalam pementasan drama, aktor bermain peran dan menunjukkan kebolehannya. Aktor memerankan tokoh cerita dengan karakter tertentu. Seorang aktor dituntut untuk mampu memerankan tokoh cerita tersebut. Keahlian aktor dapat menghadirkan sosok tokoh yang diperankan seperti nyata, baik tingkah laku, dialog, maupun jiwanya. Kekompakan antarpemain sangat menentukan keberhasilan sebuah pementasan. Kepiawaian seorang aktor dalam memerankan seorang tokoh dalam sebuah pementasan drama akan bisa dilihat dari
  • Teknik vokal/teknik dialog. Ucapan yang dilontarkan oleh seorang pemeran drama mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan naskah drama .Karena dalam dialog sebuah drama banyak terdapat nilai-nilai yang sangat bermakna. Jika lontaran  dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya maka nilai yang terkandung tidak  dapat dikomunikasikan kepada penonton
  • Mimik/ekspresi wajah. Penjiwaan yang total dari para pemeran dalam memerankan tokoh yang mereka mainkan akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.
  • Gesture/gerak tubuh. Gesture adalah sikap atau pose tubuh pemeran yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh. Seorang pemeran harus memahami bahasa tubuh, baik bahasa tubuh budaya sendiri maupun bahasa tubuh budaya lainnya. Pemakaian gesture ini mengajak seseorang untuk menampilkan variasi bahasa atau bermacam-macam cara mengungkapkan perasaan dan pemikiran.
  • Blocking (penempatan posisi di panggung). Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat di atas pentas. Blocking yang baik adalah blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi, memiliki titik pusat perhatian, dan wajar.
Contoh komentar  : Ekspresi keputusasaan dari tokoh dalam drama pada pementasan kurang begitu tampak. Dari isi dialog yang dikemukakan oleh tokoh menampakkan bahwa karakter tokoh tersebut tengah dirundung rasa putus asa, kesepian, dan gelisah, meskipun dia seorang yang kaya.

2.      Cerita

Cerita dalam drama seringkali mengusung masalah/persoalan kehidupan. Cerita dalam drama disusun dalam bentuk dialog, yang disebut naskah drama atau skenario. Menarik atau tidaknya sebuah pementasan drama juga sangat ditentukan oleh jalan ceritanya.

Contoh komentar : Ceritanya sangat menarik dan mudah dipahami oleh penonton.

3.      Tata Panggung

Panggung adalah tempat para aktor memeragakan lakon drama. Sebuah drama yang dipentaskan di atas panggung harus didukung dengan penataan panggung sebagai latar/setting cerita yang bisa menggambarkan ruang, waktu, dan suasana sebuah peristiwa dalam cerita drama tersebut. Panggung (latar) yang baik akan membuat pementasan terkesan lebih ‘hidup’ dan menarik. Tata panggung juga membutuhkan adanya properti (perlengkapan) yang sesuai dengan adegan/cerita.
Tidak hanya sekedar dekorasi semata, tetapi segala tata letak perabot atau piranti yang akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan penataan panggung seorang penata panggung perlu mempelajari panggung pertunjukan.

Contoh komentar : Bentuk properti yang digunakan dalam pementasan terlalu modern, sehingga kurang sesuai dengan setting waktu cerita. Berdasarkan dialog-dialog dan kostum yang dikenakan dalam pementasan tersebut, menunjukkan bahwa cerita tersebut berlangsung pada tahun 1950-an. Maka itu, bentuk meja, tempat tidur, tempat minum, serta properti-properti semestinya belum modern.

4.      Tata Busana

Tata busana merupakan pengaturan pakaian pemain baik bahan, model, maupun cara mengenakannya.  Karakter (watak) seorang tokoh dalam drama akan terlihat lebih kuat jika didukung dengan kostum (busana) yang sesuai.Oleh karena itu, tata kostum dalam sebuah pementasan drama juga harus sangat diperhatikan.

Contoh komentar : Busana yang dipakai oleh peran protagonist tidak sesuai karena pakainya tidak dimasukkan sehingga mencerminkan tidak patuh pada peraturan sekolah.

5.      Tata Lampu

Pengaturan cahaya di panggung memang harus disesuaikan dengan keadaan panggung yang digambarkan. Tata lampu pada pementasan drama di panggung juga memegang peranan penting dalam membangun suasana dalam drama tersebut. Oleh sebab itu, penataan lampu (redup-terang, warna-warni, dan lain-lain) mutlak diperhatikan dalam sebuah pementasan drama.

Contoh komentar : Tata lampu yang digunakan menggunakan cahaya lampu biasa, maka para pemeran, dan peralatan (properti), dan semua bagian dari skeneri akan nampak datar atau flat, kurang menarik. Tidak nampak sinar tajam (high-light), tidak ada bayangan, dan monoton.

6.      Tata Suara

Tata suara bukan hanya pengatura pengeras suara ( sound system ), melainkan juga musik pengiring. Musik pengiring diperlukan agar suasana yang digambarkan terasa lebih menyakinkan bagi para penonton. Sama halnya dengan tata lampu, tata suara dalam pementasan drama juga akan sangat membantu dalam menghidupkan suasana sesuai dengan jalan cerita drama.

Contoh komentar : Suara dialog kurang jelas ( volumenya kurang keras ), musiknya kurang menarik ( terlalu sedikit dan monoton )

7.      Tata Rias

Untuk memperkuat penampilan watak tokoh, riasan wajah pemeran tokoh juga sangat penting. Misalnya, tokoh petani akan lebih tepat diperankan oleh pemain yang berkulit agak gelap. Untuk menciptakan efek kulit agak gelap tersebut, peran make-up sangat diperlukan.

Contoh komentar : Tata rias pada pemeran perempuan tua kurang menampakkan karakter ketuaannya dan karakter sebagai abdi/ pembantu. Padahal, pada dialog tersebut karakter tokoh Perempuan Tua merupakan sosok orang yang sudah sangat tua, lebih tua dari sang juragan, setia sebagai abdi, bijak, perhatian, dan penuh kasih saying


  1. Mengomentari Pementasan Drama

Setelah unsur yang akan dikomentari pada sebuah pementasan drama telah diketahui, sampaikanlah penilaian pentas tersebut dengan objektif. Artinya, tanpa dipengaruhi rasa suka atau tidak suka terhadap lakon maupun para pelakon drama tersebut. Satu hal yang tak pernah boleh dilupakan adalah sampaikan penilaian yang objektif tadi dengan penuh kesantunan agar objek yang kalian nilai dengan lapang dada dapat menerima hasil penialian.
Penonton drama yang baik tidak begitu saja menerima atau menelan segala sesuatu yang ditontonnya. Ia akan kritis terhadap hal-hal yang sekiranya tidak sesuai dalam pementasan itu. Ia akan mengikuti adegan demi adegan, dialog demi dialog, kostum pemain, penataan cahaya, penataan musik, serta penataan suara dengan cermat.
Penonton yang kritis seperti itu tidak akan mudah larut dalam suasana. Ia akan mampu memberikan tanggapan dengan argumen yang logis terhadap pementasan itu.
Dalam kegiatan ini kamu dituntut untuk mampu menjadi penonton yang aktif dan kritis dalam sebuah pementasan drama. Cermatilah dengan baik adeganadegan, dialog, tata panggung, tata lampu, musik, serta tata suara dalam pementasan drama.
Dengan pengamatan yang cermat kamu akan mampu memberikan tanggapan yang tepat dengan argumen yang dapat diterima akal terhadap pementasan drama itu. Tanggapan harus disampaikan secara objektif, bijak, jernih, tidak emosional, serta dengan bahasa yang santun dan komunikatif.

Pementasan drama merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan. Dalam pentas, aktor bermain peran dan menunjukkan kebolehannya. Aktor memerankan tokoh cerita dengan karakter tertentu. Setiap tokoh cerita mempunyai peranan dan watak yang berbeda. Dalam memberikan apresiasi terhadap pementasan drama, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1.      Aktor
Seorang aktor dituntut untuk mampu memerankan tokoh cerita. Keahlian aktor dapat menghadirkan sosok tokoh yang diperankan seperti nyata, baik tingkah laku, dialog, maupun jiwanya. Selain bermain secara individu, aktor juga diharuskan dapat bermain secara kelompok. Artinya, di atas panggung seorang pemain tidak bermain sendiri, ada tokoh cerita
lain yang harus bekerja sama dalam menghadirkan permainan yang baik. Kekompakan antarpemain sangat menentukan keberhasilan sebuah pementasan.

2.      Latar
Dalam pementasan drama, yang dimaksud latar atau setting adalah tempat yang dipakai untuk pementasan. Latar dalam pementasan drama juga berfungsi untuk memberi gambaran tentang cerita, yakni tempat, waktu, dan suasana sebuah peristiwa dalam cerita. Selain memberikan gambaran tempat, latar juga mempunyai fungsi sebagai arena permainan,
waktu, suasana, dan kesan artistik. Sebaiknya, pembuatan panggung disajikan secara proporsional.

3.      Kostum
Kostum atau busana pentas merupakan pakaian penunjang karakter pemain dalam menghadirkan sosok tokoh cerita. Selain itu, kostum juga dapat menggambarkan sebuah kurun waktu kejadian drama dan artistik pementasan.

4.      Tata rias (make up)
Tata rias adalah riasan wajah pemain yang bertujuan untuk membantu pemain menghadirkan karakter tokoh cerita.

5.      Musik
Musik berfungsi untuk membangun suasana tertentu, seperti tuntutan peristiwa drama. Musik yang kurang baik dan kurang tepat dapat merusak suasana drama.
  
6.      Menanggapi Hasil Pementasan
Apa yang harus ditanggapi dari hasil pementasan? Hal-hal yang ditanggapi penonton dari sebuah pementasan, antara lain akting, aktor, penokohan, kostum, tata rias (make-up), musik, latar, dan penataan panggung. Pertanyaan berikut, dapat digunakan sebagai penolong untuk membuat tanggapan atas pementasan drama.
    1. Bagaimana permainan aktornya?
    2. Bagaimana pemeranan tokohnya?
    3. Bagaimana kostum dan tata riasnya?
    4. Bagaimana ilustrasi musiknya?
    5. Bagaimana penataan panggungnya


No comments:

Post a Comment