Novel
Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa.
Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan
seseorang atau berbagai tokoh. Cerita di dalam novel dimulai dengan muncunya
persoalan yang dialamai oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya.
Novel memiliki cerita yang lebih rumit dibandingkan dengan cerita pendek. Tokoh dan tempat yang diceritakan di dalam
novel sangat beragam dan membahas waktu yang lama dalam penceritaan. Penokohan
di dalam novel menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku dalam kisah yang
diceritakan. Novel terdiri dari bab dan sub-bab tertentu sesuai dengan kisah
ceritanya. Penulis novel disebut novelis.
Genre novel
digambarkan memiliki "sejarah yang berkelanjutan dan komprehensif selama
sekitar dua ribu tahun". Pandangan ini melihat novel berawal dari
Yunani dan Romawi Klasik, abad pertengahan, awal roman modern, dan tradisi novella. Novella adalah suatu istilah dalam bahasa Italia
untuk menggambarkan cerita singkat, yang dijadikan istilah
dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18. Ian Watt, sejarawan sastra
Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957)
bahwa novel pertama muncul pada awal abad ke-18. Miguel de Cervantes,
penulis Don Quixote, sering disebut sebagai
novelis Eropa terkemuka pertama di era modern. Bagian pertama dari Don Quixote diterbitkan
tahun 1605.
Roman adalah narasi prosa panjang yang
terkait erat dengan novel. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, roman adalah
karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa
masing-masing. Walter Scott mendefinisikannya
sebagai "narasi fiktif dalam bentuk prosa atau sajak. Tujuannya adalah
menjadikan peristiwa di dalamnya sebagai peristiwa yang luar biasa dan jarang
terjadi", sementara dalam novel "peristiwa-peristiwanya adalah rentetan
peristiwa nyata yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia dan keadaan
masyarakat saat itu". Tetapi,
banyak roman, termasuk roman-roman historis karya Scott, Wuthering Heights karya Emily Brontë, dan Moby-Dick karya Herman Melville, sering juga disebut novel. Roman yang
disebutkan di sini berbeda dengan roman percintaan fiksi populer atau novel roman.
Bahasa-bahasa Eropa lainnya tidak membedakan antara roman dan novel.
Penentuan Gender Novel
Novel adalah narasi fiksi panjang yang
menceritakan pengalaman manusia secara lebih dekat. Novel di era modern biasanya menggunakan gaya prosa sastra dan
pengembangan novel bentuk prosa tersebut saat ini telah didukung dengan
inovasi-inovasi dalam dunia percetakan dan diperkenalkannya kertas murah pada abad ke-15.
Kata ini berasal dari bahasa Italia novella artinya
"baru", "berita", atau "cerita pendek mengenai sesuatu
yang baru", dan kata itu sendiri berasal dari bahasa Latin novella, bentuk jamak dari novellus,
yang disingkat novus, artinya "baru".
Narasi fiksi
Fiksionalitas adalah
hal yang paling sering disebut sebagai pembeda antara novel dengan historiografi. Tapi, kriteria ini dapat menjadi masalah.
Pada periode modern awal, para
penulis narasi historis sering menyertakan pemikiran-pemikiran yang berakar pada
keyakinan tradisional untuk memperindah bagian cerita atau menambah
kredibilitas pada suatu opini. Sejarawan juga membuat gaya penulisan yang
serupa untuk tujuan didaktik. Di sisi lain, novel dapat menggambarkan realitas
sosial, politik, dan kepribadian dari suatu tempat dan periode waktu dengan
kejelasan dan detail yang tidak ditemukan dalam tulisan-tulisan sejarah.
Prosa sastra
Dalam novel modern, bentuk prosa lebih
disukai daripada sajak, tetapi pendahulu novel modern Eropa menyertakan
epos-epos sajak dalam rumpun bahasa Roman dari
selatan Prancis, khususnya karya-karya Chrétien de Troyes (akhir abad ke-12),
dan dalam bahasa Inggris pertengahan (The Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer (sekitar 1343-1400)). Bahkan
pada abad ke-19, narasi fiktif dalam sajak, seperti Don Juan (1824)
karya Lord Byron, Yevgeniy
Onegin (1833) karya Alexander Pushkin, dan Aurora Leigh (1856)
karya Elizabeth Barret Browning,
bersaing dengan dengan novel prosa. The Golden Gate (1986)
karya Vikram Seth adalah contoh novel sajak terbaru.
Isi prosa: mengalami
lebih dekat
Baik pada abad ke-12 di Jepang maupun
abad ke-15 di Eropa, fiksi prosa menciptakan situasi membaca yang lebih dekat.
Di sisi lain, epos sajak, termasuk Odyssey dan Aeneid, telah dibacakan untuk khalayak pilihan, ini lebih
dekat daripada pertunjukan drama di teater.
Dunia baru dari mode individualistis,
pandangan pribadi, perasaan akrab, keinginan rahasia, "tingkah laku",
dan "kesopansantunan" menyebar bersama novel dan roman prosa yang
terkait.
Panjang prosa
Novel saat ini adalah genre terpanjang
dari fiksi prosa naratif, diikuti oleh novella, cerita pendek, dan fiksi kilat. Tapi, kritikus pada abad ke-17 melihat panjang
epos roman dan novel bersaing ketat. Tidak dapat ditetapkan definisi yang tepat
mengenai perbedaan panjang antara kedua jenis fiksi tersebut. Syarat panjang
novel secara tradisional berhubungan dengan pendapat bahwa sebuah novel harus
mencakup "keseluruhan hidup."
Panjang sebuah novel masih menjadi hal
penting karena kebanyakan penghargaan sastra menggunakan panjang sebagai
kriteria dalam sistem penilaian.
No comments:
Post a Comment