Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi

 

 

1.      Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi sebagai Salah Satu Kegiatan Membaca

a.       Pengertian Membaca

            Membaca merupakan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf, kata, serta kalimat. Keterampilan membaca adalah salah satu target dalam kurikulum 2013.

            Tarigan (2008, hlm. 7) mengemukakan, bahwa “Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata/bahasa tulis”. Membaca merupakan proses pengambilan pesan dari bahan bacaan yang dibaca. elain itu Syamsuddin (2011, hlm. 50) mengemukakan, bahwa “Membaca itu diartikan sebagai suatu kegiatan pemahaman terhadap bahasa tulis oleh seseorang yang ingin mengetahui isi bacaan”. Dengan demikian bahwa membaca merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan serta memperoleh pemahaman terhadap bahan bacaan. Mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi merupakan kegiatan membaca karena mengidentifikasi merupakan kegiatan pencarian informasi dalam suatu teks.

 

b.      Tujuan Membaca

            Membaca memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah untuk mendapatkan informasi. Tujuan membaca lainnya adalah sebagai berikut:

            Anderson dalam Tarigan (2008, hlm.9-11) mengemukakan tujuh tujuan membaca diantaranya adalah:

1)    Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang te-lah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).

2)      Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).

3)      Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan ke-jadian, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).

4)      Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasila atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).

5)      Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasi (reading to classify).

6)      Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca untuk mengevaluasi (reading to evaluate).

7)      Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mem-punyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).

 

            Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi merupakan membaca untuk mengelompokkan atau membaca untuk mengklasifikasikan karena dalam penelitian kali ini peserta didik diminta mencari informasi yang terkandung dalam teks eksplanasi.

 

c.       Jenis-jenis Membaca

            Membaca terbagi kedalam empat jenis seperti yang diungkapkan oleh Tarigan sebagai berikut:

1)      Membaca Nyaring

Tarigan (2008, hlm. 23) mengemukakan, bahwa “membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain untuk menangkap dan memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang”.

Membaca nyaring merupakan membaca dengan menngunakan suara untuk mendapat informasi dari bahan bacaan yang dibaca. 

2)      Membaca Ekstensif

Tarigan (2008, hlm. 32) “Membaca ekstensif berarti membaca secara luas . Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin”. 

3)      Membaca Telaah Isi

Tarigan (2008, hlm. 40) mengemukakan, bahwa “menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berpikir, serta keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan”. 

4)      Membaca Telaah Bahasa

Telaah bahasa mencakup dua bagian yaitu:

a)      Membaca Bahasa

Tujuan utama pada membaca bahasa ini adalah sebagai berikut:

(1)   Memperbesar Daya Kata

Tarigan (2008, hlm. 124) mengemukakan “Dalam kegiatan membaca bahasa untuk memperbesar daya kata, ada beberapa hal yang harus kita ketahui”, antara lain:

(a)    Ragam ragam bahasa;

(b)   Mempelajari makna kata dari konteks;

(c)    Bagian-bagian kata;

(d)   Penggunaan kamus;

(e)    Makna-makna varian;

(f)    Idiom;

(g)   Sinonim dan antonim;

(h)   Konotasi dan denotasi;

(i)     derivasi.

(2)   Mengembangkan Kosa Kata

Tarigan (2008, hlm. 133) mengemukakan “upaya memperbesar daya kata hanya dapat berhasil dengan baik bila diikuti oleh upaya mengembangkan serta memperkaya kosa kata, terlebih-lebih kosa kata yang ada kaitannya dengan kritik (criticism)”.

b)      Membaca Sastra

Tarigan (2008, hlm. 142) mengemukakan “Penggunaan bahasa dalam karya sastra, apabila seorang pembaca dapat mengenal serta mengerti seluk-beluk bahasa dalam suatu karya sastra, semakin mudahlah dia memahami isinya serta menikmati keindahannya. Untuk itu paling sedikit, seorang pembaca harus dapat membedakan bahasa ilmiah dan bahasa sastra”.

Dari pernyataan-pernyataan di atas penulis menyimpul-kan bahwa pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi termasuk dedalam membaca telaah isi. Dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi memahami setiap isi teks.

2.      Hakikat Mengidentifikasi

a.       Pengertian Mengidentifikasi

Mengidentifikasi adalah menentukan atau menetapkan identias. Merujuk pengertian tersebut dapat diartikan bahwa mengidentifikasi adalah mengambil atau menentukan informasi dari bahan bacaan atau teks yang dibaca. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa mengidentifikasi teks eksplanasi merupakan proses menentukan identitas atau proses membaca untuk menemukan informasi dalam teks eksplanasi.

b.      Langkah-langkah Mengidentifikasi

Mengidentifikasi teks eksplansi merupakan suatu kegiatan yang harus terus dilatih agar peserta didik dapat mengidentifikasi teks eksplanasi.

Tarigan (2008, hlm. 38) mengemukakan langkah-langkah mengidentifikasi adalah sebagai berikut:

1)      mengadakan survey terlebih dahulu terhadap apa yang akan ditelaah.

2)      memformulasikan serangkaian pertanyaan mengenai subyek yang akan ditelaah.

3)      membaca teks yang akan ditelaah

4)      membaca sekilas (skimming), sebagian lagi membaca secara intensif untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diinginkan.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa mengidentifikasi terbagi dalam empat langkah yang harus ditempuh. Hal tersebut dilakukan agar proses identifikasi informasi dalam teks eksplanasi dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat.

3.      Informasi dalam Teks Eksplanasi

a.      Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan tentang suatu keadaan, seperti yang dikemukakan oleh Kosasih (2017, hlm. 178) mengemukakan bahwa “Teks ekslpanasi merupakan teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu (secara lengkap)”. Teks ekplanasi mengungkapkan suatu kejadian, atau mengungkapkan suatu proses terjadinya peristiwa.

Senada dengan Kosasih Isnatun dan Farida (2013,hlm.80) mengungkapkan bahwa “Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial”. Kedua pernyataan tersebut sepakat bahwa teks eksplanasi adalah teks yang mengungkap proses terjadinya sesuatu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang berisi proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena-fenomena alam atau sosial secara lengkap dan tersusun.

b.      Struktur Teks Eksplanasi

Semua teks dalam pembelajaran bahasa dan sastra indonesia pastinya memiliki struktur atau urutan dalam teks tersebut. Teks eksplanasi juga memiliki beberapa struktur. Struktur teks eksplanasi menurut Kosasih (2017,hlm.178) adalah sebagai berikut:

1)      Identifikasi fenomena (phenomenon identification) mengidentifikasi suatu yang akan diterangkan.

2)      Penggambaran rangkaian kejadian (exsplanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.

a)      Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.

b)      Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kuasalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.

3)      Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

c.       Kaidah Teks Eksplanasi

Karena dalam teks eksplanasi terdapat fungsi sebab-akibat dan penyusunannya yang kronologis, maka penggunaan konjungsi dan kata keterangan waktu tidak dapat terhindarkan.

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi menurut Kosasih (2014, hlm. 183) adalah sebagai berikut:

1)      Penunjuk keterangan waktu, misalnya beberapa saat, setelah, segera setelah, pada tanggal, sebelumnya. Disamping itu, kata penunjuk keterangan yang mungkin digunakan adalah selagi, ketika, ketika itu, pada masa lalu, bertahun-tahun, selama, dalam masa sekarang.

2)      Penunjuk keterangan cara, misalnya sangat ketat, dengan tertib dan tenang, penuh haru, melalui surat kabar, sedikit demi sedikit, sebaik-baiknya, dengan jalan yang benar.

d.      Informasi dalam Teks Eksplanasi

Informasi penting dalam sebuah teks biasanya disebut dengan pokok-pokok informasi. Dalam bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi dapat disingkat dengan ADIKSIMBA. Dalam teks eksplanasi juga mengandung informasi yang berupa ADIKSIMBA.

Seperti yang dikemukakan oleh Kosasih (2017, hlm. 243) informasi dapat disingkat dengan ADIKSIMBA.

1)      Apa peristiwanya?

2)      Siapa yang mengalami peristiwa itu?

3)      Di mana terjadinya peristiwa itu?

4)      Kapan terjadinya peristiwa itu?

5)      Mengapa peristiwa itu terjadi?

6)      Bagaimana proses peristiwa itu terjadi?

No comments:

Post a Comment