Langkah-langkah menulis karya ilmiah –
Menulis karya ilmiah sudah menjadi salah satu kewajiban seorang pengajar.
Selain sebagai salah satu syarat untuk naik jabatan, menulis karya ilmiah juga
menjadi tanggung jawab para akademisi untuk perkembangan pengetahuan.
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan
menulis artikel non ilmiah pada umumnya. Menulis karya ilmiah berarti kita
membuat suatu penelitian yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu
tidak bisa sembarangan dalam menulis karya ilmiah ini.
Tapi yang harus ditekankan, bukan berarti sebuah karya
tulis ilmiah non penelitian itu kualitas keilmuannya diragukan, lho. Perlu
diketahui bahwa suatu karya ilmiah berkualitas atau tidak bukan berdasarkan
penelitian atau non penelitian.
Namun dari seberapa tajam analisisnya dan seberapa
kuat justifikasi kesimpulannya (klaim keilmuannya) berdasarkan dari data
teoritis maupun empiris terpercaya yang dipaparkan oleh penulis.
Pengertian
karya Ilmiah Menurut Para Ahli
Menurut Eko Susilo, karya ilmiah atau
karya ilmiah adalah karya tulis yang dari penyusunannya didasarkan pada
penelitian, pengamatan, dan pemantauan terhadap cabang ilmu atau bidang
tertentu.
Dari segi penyusunan, karya ilmiah disusun berdasarkan
metode yang tersistematis, dari segi penggunaan bahasa pun menggunakan bahasa
yang sopan dan baku. Dari segi isi, juga bisa dipertanggungjawabkan kebenaran
dan keilmiahannya.
Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah adalah karya
tulis yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang didasarkan pada latar belakang
penguasaan ilmunya.
Dimana karya ilmiah yang ditulis untuk membangun ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan penelitian ataupun kajian
literatur, termasuk juga pengalaman yang sudah pernah dirasakan oleh
peneliti.
Sedikit berbeda dengan pendapat Brotowidjoyo, yang mengartikan bahwa karya ilmiah adalah monografi yang ditulis dengan cara menyajikan fakta. Dari segi penulisan juga disusun berdasarkan metodologi.
Macam-macam karya Ilmiah
Jika sudah memahami sekilas tentang pengertian karya ilmiah dari para tokoh, ternyata karya ilmiah memiliki beberapa macam. Barangkali ada yang masih bingung, sebenarnya bentuk dari karya ilmiah itu apa saja sih? Berikut ada tiga macam karya ilmiah.
1. Makalah
Saat menyebutkan makalah, pastinya Anda sudah tidak
asing lagi bukan? Jadi makalah salah satu karya ilmiah. Secara isi, mengulas
topic atau permasalahan yang disertai dengan pembahasan lengkapnya.
Proses pembuatan makalah pun dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan yang sifatnya empiris-objektif. Dengan kata lain, makalah bentuk dari karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Skripsi
Macam karya ilmiah yang kedua adalah skripsi. Pastinya
Anda sudah tahu jenis ini. dari segi pengambilan data dan penulisan pun juga
berdasarkan pada hasil penelitian ataupun kajian yang dilakukan penulis.
seperti yang Anda tahu, penulisan skripsi dibuat oleh mahasiswa Strata 1,
dimana penulisan skripsi bentuk dari syarat kelulusan.
3. Kertas kerja
Kertas kerja juga termasuk karya ilmiah, karena dari
segi penyajian isi berisi data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Bedanya,
kertas kerja ditulis lebih mendetail dan lebih tuntas dibandingkan penulisan
makalah.
Jadi sumber referensi kertas kerja ini berisi topic tertentu, misalnya mengambil dari materi seminar dan semacamnya.
4. Tesis
Sebenarnya hampir mirip dengan penulisan skripsi, tesis
juga termasuk karya ilmiah yang diperuntukan untuk mahasiswa yang mengambil
pascasarjana (S2).
Dari segi isi, tentu saja tesis ditulis berdasarkan kajian, penelitian dan hipotesis yang diangkat oleh penulis. tesis ini hanya ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana sebagai syarat untuk kelulusan gelar magister.
Manfaat Karya Ilmiah
Melihat manfaat karya ilmiah, sebenarnya memiliki
peranan yang cukup besar. Jadi karya ilmiah tidak sekedar sebagai tugas dari
pihak kampus atau instansi saja. tetapi memiliki fungsi untuk pendidikan juga.
Setidaknya ada tiga manfaat diantaranya berperan untuk penelitian, kedua
berperan untuk pendidikan dan memiliki fungsi fungsional.
Manfaat karya ilmiah di dunia pendidikan berperan untuk
memberikan pengalaman bagi penulisnya. Dimana dari penulisan karya ilmiah,
penulis saat membaca sumber referensi untuk mendukung karya ilmiah, mereka
mendapatkan banyak perspektif dan banyak ilmu yang akan mendukung secara
akademik penulis.
Sedangkan dari segi fungsi penelitian, tentu saja akan
menawarkan variasi dan ragam model hasil penelitian. Semakin banyak koleksi penelitian,
menunjukan bahwa Negara tersebut semakin baik masyarakatnya. Karena dari hasil
penelitian akan memperkaya ilmu pengatahuan sekaligus sebagai media
transformasi kepada regenerasi kita.
Sedangkan dari segi manfaat fungsional, karya ilmiah
sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai perspektif.
Sekaligus sebagai pendukung bahan pustaka dan sangat berperan untuk kepentingan
disiplin ilmu, tentunya banyak cabang ilmu.
Fungsi karya Ilmiah
Buat Anda yang bertanya-tanya, sebenarnya fungsi karya
ilmiah memiliki fungsi seberapa besar sih? Tentu saja ada banyak sekali fungsi
yang bisa dirasakan.
Diantaranya untuk penyelesaian atau solusi terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Misalnya di ranah pertanian,
banyak yang kesulitan dan tidak bisa gimana caranya budidaya sukulen.
Nah, kemudian dilakukan penelitian di bidang tersebut,
dan ditemukan solusi atau formula mudah membudidaya sukulen. Sehingga banyak
penghobi sukulen bisa merawat tanaman jenis sukulen lewat penelitian yang
dikemas dalam penelitian.
Adapun fungsi lain, yaitu berfungsi untuk prediksi.
Seperti yang Anda tahu, sebuah penelitian selain menjadi solusi, juga
sebenarnya melakukan prediksi terhadap sesuatu hal yang belum diketahui
jawabannya. Sehingga ada tindakan preventif atau antisipasi untuk melakukan
pencegahan.
karya ilmiah ternyata juga dapat dijadikan sebagai
kontrol terhadap pernyataan atau masalah yang belum diketahui kebenarannya.
Dengan kata lain, karya ilmiah sebagai upaya untuk mendapatkan kepastian
jawaban terkait dengan pertanyaan dan permasalahan yang sedang dihadapi.
Secara singkat, karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa
memiliki beberapa peranan, yaitu sebagai kontrol, sebagai solusi, dan sebagai
ramalan.
Struktur
Karya Ilmiah
Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang baik, beberapa struktur ini harus Anda perhatikan terlebih dahulu.
1. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya adalah pilihan. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer). Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).
2. Bentuk Semiformal
Karya ilmiah bentuk ini biasanya sudah tersusun dari
beberapa bab, diantaranya adalah halaman judul, kata pengantar, daftar isi,
pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Bentuk karya ilmiah sejenis ini umumnya
digunakan di berbagai laporan biasa dan makalah.
3. Bentuk Formal
Lain halnya dengan karya ilmiah berbentuk formal. Tulisan ini tentu lebih lengkap dan terstruktur. Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
- Judul
- Tim pembimbing
- Kata pengantar
- Abstrak
- Daftar isi
- Bab pendahuluan
- Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
- Bab Metode penelitian
- Bab Pembahasan hasil penelitian
- Bab Kesimpulan dan rekomendasi
- Daftar pustaka
- Lampiran-lampiran
- Riwayat hidup
Meskipun terdiri dari tiga bentuk yang berbeda, secara garis besar dalam menyusun karya ilmiah langkah-langkahnya tetap sama. Yang membedakan hanyalah struktur susunan tulisannya. Maka untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian
Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama adalah
Anda harus menentukan tema penelitian. Penentuan topik ini sangat penting dalam
penulisan karya ilmiah. Sebab topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan
yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik
adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis
atau penelitian.
Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral
atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis.
Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:
- Isu-isu yang masih hangat
- Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
- Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain
- Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot
Langkah-langkah menulis karya ilmiah sebaiknya
menggunakan outline atau kerangka penelitian. Outline karya tulis ini berperan
sebagai pemandu saat Anda melakukan proses penulisan karya ilmiah supaya
tulisan tidak melebar jauh dari topik yang sudah ditentukan.
Outline tulisan ilmiah disusun secara hierarki untuk
menunjukkan garis besar cakupan dan haluan tulisan yang berupa topik utama
(judul dan bab) serta poin-poin pentingnya yang disusun dalam Sub BAB hingga
anak Sub BAB. Langkah ini penting dilakukan supaya karya tulis ilmiah Anda
memiliki haluan/pedoman yang jelas.
Lalu bagaimana jika kita sudah menulis outline terus
tiba-tiba ada ide baru penunjang topik tulisan? Jika hal tersebut terjadi, Anda
tidak dilarang untuk menambahkan pada poin-poin outline yang sudah
disusun.
Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses
penulisan alur dan mengembangkan tulisan hingga terperinci, maka jika ada ide
yang muncul, Anda bisa langsung tahu dimana letak penambahan maupun pengurangan
muatan isi tulisan Anda.
Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang
sedang Anda buat ini ditulis dengan perencanaan yang matang.
3. Mengumpulkan Bahan
Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis
dapat mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak
maupun elektronika.
Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan.
Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal,
disertasi, manuskrip, atau karya terpercaya dan berkualitas lainnya.
Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya terpaku pada satu sumber rujukan saja. Anda harus membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dengan metode berbeda agar sumber rujukan tulisan Anda semakin beragam.
4.Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
5. Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
6. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.
7. Menyusun Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses
penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda
lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian
9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut.
10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.
No comments:
Post a Comment